Senin, 31 Desember 2007

FOTO ADIK SALSABILA



METODOLOGI PENELITIAN

  1. PENGERTIAN PENELITIAN DAN METODE ILMIAH

Dahulu, apabila kita mendengar kata “penelitian”,orang sering membayangkan suatu kesibukan di laboatorium yang dilakukan oleh para ahli (profesor).Dengan demikian maka penelitian adalah suatu kegiatan monopoli para ahli .Akan tetapi penelitian bukan hanya boleh dan dapat dilakukan bidang ilmu pengetahuan alam saja.tetapi dapat dilakukan di seluruh bidang ilmu dan oleh siapa saja yang mampu melaksanakan sesuai dengan persyaratan dan prosedur penelitian.

Penelitian atau riset merupakan terjemahan dari bahasa Inggris “Research” yang berarti “mencari kembali”secara berulang.Dalam bidang ilmu pengetahuan, yang mencari kembali adalah “pengetahuan yang benar” sebagai usaha untuk menjawab keraguan dan ketidak tahuan. Dengan asumsi bahwa kebenaran yang dicari adalah kebenaran yang dapat diterima oeh akal (logika), maka tatacara mencari kebenaran tersebut harus menurut prosedur-prosedur dan hukum-hukum yang mengkaidahi bekerjanya akal (Soetanja, 198:2).

Dari pernyatan tersebut penelitian/riset adalah suatu proses untuk mencari kembali/menemukan kebenaran ilmu pengetahuan dengan menggunakan prosedur-prosedur dan hokum-hukum yang logis (Karti Soeharto,2000:1).

Zainal Aqib dalam buku Karya Tulis Ilmiah Bagi Pengembangan Profesi guru mengatakan bahwa “ Penelitian merupan suatu kegiatan mengkaji terhadap suatu permasalahan yang dilakukan berdasarkan metode ilmiah yang bertujuan memperoleh pengetahuan ilmiah dari hal yang dipermasalahkannya”.

Menurut Dr. Ali Maksum dalam buku Metodologi penelitian mengatakan bahwa “Penelitian adalah suatu upaya memecah masalah yang dilakukan dengan metode ilmiah”. Metode ilmiah adalah suatu prosedur yang sistimatis dan objektif yang digunakan untuk mendapatkan pengetahuan yang kemudian disebut ilmu.Metode ilmiah berlandaskan pada pemikiran bahwa pengetahuan itu terwujud melalui apa yang dialami oleh panca indera, khususnya melalui pengamatan dan pendengaran.

Metode ilmiah dianggap cara pemecahan masalah yang paling dipercaya, karena metode ilmiah memiliki langkah-langkah yang sistematis, dapat di-cek ulang, dan dapat bersifat logika-empirikal.Demikianlah kelebihan metode ilmiah sebagai sebuah pendekatan dalam menyelesaikan masalah.

  1. SYARAT DAN PROSEDUR PENELITIAN

Menurut Suharsimi Arikunto ada tiga syarat penting dalam mengadakan kegiatan penelitian yaitu :

Ø Sitemastis : artinya dilaksanakan menurut pola tertentu dari yang sederhana hingga yang paling kompleks hingga tercapai tujuan secara efektif dan efisien.

Ø Berencana : artinya dilaksanakan dengan adanya unsure kesengajaan dan sebelumnya telah dipikirkan langkah-langkah pelaksanaannya.

Ø Mengikuti konsep ilmiah : artinya mulai awal sampai akhir kegiatan penelitian mengikuti cara-cara yang sudah ditentukan, yaitu prinsip yang digunakan untuk memperoleh pengetahuan.

John Dewey (dalam Karti Soeharto,2000: 3) memberi garis besar dari apa yang disebut berfikir ilmiah dalam 5 tahap, yaitu : (1) the need (merasakan adanya kebutuhan ), (2) the problem ( adanya masalah ) yang perlu dipecahkan, (3) the hypothesis (hipotesis), (4) collection of data as evidence ( pengumpulan data atau informasi), (5) concluding belief ( pengambilan suatu kesimpulan ).

Sutrisno Hadi (dalam Karti Soeharto,2000: 3), menyebutkan langkah-langkah esensial dalam suatu penelitian terdiri dari 6 tahap, yaitu : (1) menetapkan obyek atau pokok persoalan,(2) membatasi obyek atau pokok persoalan, (3) mengumpulkan data atau informasi, (4) mengolah data dan menarik kesimpulan, (5) merumuskan dan melaporkan hasilnya, (6) mengemukakan implikasi-implikasi penyelidikan.

Garry W. Moore (dalam Karti Soeharto,2000:3) Mengemukakan : Proses mencari kebenaran (menemukan, mengembangkan, menguji pengetahuan) memerlukan metode ilmiah melalui tahap- tahap berikut:

1) Recocnizing a problem

2) Define the problem in clear, specific language.

3) Develop hypothesis

4) Develop techniques or instruments to optain information related to the problem and hypothesis

5) Collect data or information

6) Analyze the data or information

7) Generalate conclusions bazed upon data related to the hypothesis.

Berbeda dengan Garry W. M., Donald Ary (dalam Karti Soeharto, 2000:3) menyebut tahapan penelitian dalam 5 tahap, yaitu :

1) Memilih masalah

2) Tahap analisis

3) Memilih strategi dan pengembangan instrument

4) Mengumpulkan dan menafsirkan data

5) Melaporkan hasil penelitian

Suharsimi Arikunto(1997:16) menyebut langkah- langkah penelitian sebagai berikut :

1. Memilih masalah

2. Studi pendahuluan

3. Merumuskan masalah

4. Merumuskan anggapan dasar

4a. Merumuskan Hipotesis

5. Memilih pendekatan

6. Menentukan variable dan sumber data

7. Menentukan dan menyusun instrument

8. Mengumpulkan data

9. Analisis data

10. Menarik Kesimpulan

11. Menulis laporan

  1. PARADIGMA PENELITIAN

Paradigma adalah suatu cara pandang, cara memahami, cara menginterprestasikan, suatu kerangka piker, set dasar keyakinan yang memberi arahan pada tindakan.

Dalam dunia pengetahuan dikenal dua paradigma besar, yaitu :

1. Paradigma positivitis

Paradigma positivitis adalah suatu paradigma yang menganggap bahwa ilmu didasarkan pada hukum-hukum dan prosedur-prosedur yang baku; ilmu dianggap bersifat deduktif,berjalan dari hal yang umum dan bersifat abstrak menuju yang konkit dan bersifat sepesifik; ilmu dianggap nomotetik, yaitu didasarkan pada hukum-hukum yang kausal yang universal dan melibatkan sejumlah variable.Paradigma positivitis pada akhirnya melahirkan pendekatan kuantitatif.

2. Paradigma interpretif

Paradigma interpretif adalah suatu paradigma yang menganggap bahwa ilmu bukanlah didasarkan pada hukum dan prosedur yang baku;, setiap gejala/peristiwa bias jadi memiliki makna yang berbeda; ilmu bersifat induktif, berjalan dari yang sepesifik menuju ke yang umum dan abstrak. Ilmu bersifat idiografis, artinya ilmu mengungkap realitas melalui symbol-simbol dalam bentuk deskriptif. Pendekatan interprestif pada akhirnya melahirkan pendekatan kualitatif.

  1. PENDEKATAN KUANTITATIF DAN KUALITATIF

a) Pendekatan Kuantitatif

Pendekatan Kuantitatif merupakan penelitian yang dilakukan dengan cara menggambarkan data dalam bentuk angka angka-angka yang sifatnya kuantitatif, sehingga dapat digunakan untuk meramalkan kondisi yang lebih luas yaitu populasi dan masa yang akan dating.(Zainal Aqib,2006:14)

Ada tiga ciri dasar dari pendekatan ini menurut buku Payung Penelitian Pendidikan Jasmani Dan Olahraga tahun 2006, yaitu : penempatan obyek secara acak (random assignment), adanya perlakuan (treatment), dan adanya ukuran hasil (out measures).

Secara garis besar penelitian berdasarkan pendekatan kuantitatif ada dua macam, yaitu : (1) penelitian eksperimen dan Penelitian non- eksperimen.

b) Pendekatan Kualitatif

Pendekatan kualitatif adalah sebuah pendekatan penelitian yang berusaha mendeskripsikan dan memahami suatu fenomena secara mendalam dengan instrument utama. Pendekatan kualitatif memusatkan perhatian pada prinsip-prinsip umum atau pola-pola yang mendasari perwujudan satuan-satuan gejala yang ada dalam kehidupan manusia.Penelitian kualitatif lebih menekankan pada proses dari pada hasil.

Metode Pengumpulan data pada penelitian kualitatif ada dua pokok, yaitu : pengamatan dan wawancara. Tiga jenis tehnik pokok dalam mengadakan pengamatan (observasi ),yaitu :

Observasi Partisipan – observasi Non Partisipan

· Observasi Partisipan : suatu observasi dimana orang yang mengadakan observasi turut ambil bagian dalam perikehidupan observer.

· Observasi nonpartisipan : suatu observasi dimana orang yang mengadakan observasi tidak ikut ambil bagian dalam perihal observee.

Observasi sistemati – observasi non sistematik

· Observasi sistematik suatu observasi yang telah terencana dimana telah tersusun kerangka yang memuat faktor-faktor yang telah diatur kategorinya lebih dulu dan ciri-ciri khusus dari tiap-tiap faktor dalam kategori.

· Observasi nonsistematik suatu observasi dimana belum tersusun kerangka yang memuat faktor-faktor yang akan dicari dalim tiap kategori.

Observasi eksperimen – observasi noneksperimen

· Observasi eksperimen merupakan observasi dimana observer mengamati kejadian-kejadian, peristiwa-peristiwa observer dalam lingkup natural yaitu kejadian peristiwa atau perilaku murni tanpa adanya usaha untuk mengontrol.eksperimen selalu dilakukan dengan maksut untuk melihat akibat dari suatu perlakuan.

· Observasi non-eksperimen merupakan observasi dimana observer mengamati

Menurut Canael dan Kahn(Kerlinger, 1990,h. 770) ada cara pembedaan tipe wawancara dalam tataran yang luas :

a. Wawan cara terstruktur/ baku

Pertanyaan-pertanyaan runtunanya dan rumusan kata-katnya sudah harga mati artinya artinya sudah ditetapkan dan tidak boleh diubah-ubah. Mungkin pewawancara masih punya kebebasan tertentu dalam mengajukan pertanyaan, tetapi itu relative kecil. Kebebasan pewawancara itu telah dinyatakan lebih dulu secara jelas. Wawancara standar menggunakan skedul wawancara yang telah dipersiapkan secara cermat untuk memperoleh informasi yang relevan dengan masalah penelitian.

b. Wawancara tidak terstruktur

Wawancara tidak terstandar bersifat lebih luwes dan terbuka. Meskipun pertanyaan- pertanyaan yang diajukan di tentukan dengan maksut dan tujuan penelitian, dan muatanya, runtutan kata-katanya terserah pewawancara.biasanya tidak digunakan sekedul. Sinkatnya , wawancara tak standar atau wawancaratak terstruktur merupakan situasi terbuka yang kontrak dedngan wawacara standar atau stuktur yang tertutup. Ini tidaklah berarti bahwa wawancara yang standar adalah sesuatu yang gampang-gampang saja wawancara jenis ini haruslah direncanakan secara cermat sebagaimana halnya wawancara standar.

Perbedaan Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif

No.

Penelitian Kuantitatif

Penelitian Kualitatif

1

Kejelasan unsur : tujuan, pendekatan, subjek, sample, sumber data sudah mantap,dan rinci sejak awal.

Kejelasan unsure: subjek sample, sumber data tidak mantap dan rinci,masih fleksibel, timbul dan berkembang sambil jalan(emergent).

2.

Langkah penelitian : segala sesuatu direncanakan sampai matang ketika persiapan disusun.

Langkah penelitian : baru diketahui dengan mantap dan jelas setelah penelitian selesai.

3

Hipotesis : (jika memang perlu):

a. Mengajukan hipotesis yang akan diuji dalam penelitian.

b. Hipotesis menentukan hasil yang diramalkan---a priori

Hipotesis :

a. Tidak mengemukakan hipotesis sebelumnya, tetapi dapat lahir selam penelitian berlangsung --- tentative.

b. Hasil penelitian terbuka

4

Desain : dalam desain jelas langkah-langkah penelitian dan hasil yang diharapkan.

Desain : desain penelitiannya adalah fleksibel dengan langkah-langkah dan hasil yang tidak dapat dipastikan sebelumnya.

5

Pengumpulan data : kegiatan dalam pengumpulan data memunkinkan untuk diwakilkan

Pengumpulan data : kegiatan pengumpulan data selalu harus dilakukan sendiri oleh peneliti.

6

Analisis data : dilakukan sesudah semua data terkumpul.

Analisis data : dilakukan bersamaan dengan pengumpulan data.

  1. JENIS – JENIS PENELITIAN

1. Penelitian ditinjau dari tujuan

a. Penelitia histories (histories research) adalah penelitian yang bertujuan untuk membuat rekontruksi masa lampau secara sistematis dan obyektif.Penelitian ini dilakukan dengan dengan mengumpulkan, menguraikan, memverifikasikan serta mensintesiskan bukti-bukti untuk menegakkan fakta dan memperoleh simpulan yang kuat.

b. Penelitian deskriprif (deskriptif research) bertujuan untuk memaparkan secara sistematif, faktualdan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi tertentu. Penulisan ini umumnya menggunakan pendekatan empirik-rasional, yaitu data dikumpulkan sesuai dengan tujuan dan secara rasional disusun simpulan-simpulan yang dapat ditarik dari data yang terkumpul.

c. Penelitian perkembangan (development research) bertujuan untuk menyelidiki pola dan perurutan pertumbuhan dan atau perubahan sejalan dengan fungsi waktu.

d. Penelitian kasus dan lapangan (case study and field research) keduanya bertujuan untuk mempelajari secara intensif tentang latar belakang sekarang dan interaksi lingkungan suatu unit social, indiviu, kelompok,dan lembaga masyarakat.Hasil penelitian ini bersifat terbatas yang sulit untuk menjadikan simpulan yang bersifat umum.

e. Penelitian korelasi(correlation research) digunakan untuk mendeteksi sejauh mana variasi-variasi suatu factor berkaitan dengan variasi-variasi suatu pada satua atau lebih faktor lain berdasarkan pada koefisien korelasi. Hasil penelitian ini hanya mengidentifikasikan ada atau tidaknya hubungan yang tidak mesti menunjukkan hubungan sebab-akibat.

f. Penelitian sebab – akibat (casual-comparative research) untuk menyelidiki kemungkinan sebab-akibat yang didasarkan pada atas pengamatan terhadap akibat yang ada dan mencari factor-faktor yang mungkin menjadi penyebabmelalui pengumpulan data tertentu. Penelitian ini umumnya memakai rasional-empirik, yaitu digunakan logika rasional guna menyusun hipotesis yang akan diuji berdasarkan pada data yang terkumpul.

g. Penelitian Eksperimen sungguhan ( true- experiment research ) untuk menyelidiki kemungkinan hubungan sebab akibat dengan cara menekankan kepada satu atau lebih kelompok eksperimen, satu atau lebih kondisi perlakuan dan membandingkan hasilnya dengan kelompok control yang tidak dikenai perlakuan.

h. Penelitian eksperimen semu (quasi- experiment ) ditunjukkan untuk memperoleh informasi yang merupakan perkiraan bagi informasi yang dapat diperoleh dengan eksperimen yang sebenarnya dalam keadaan yang tidak memungkinkan untuk mengontrol dan untuk memanipuasi semua variable yang relevan.

i. Penelitian tindakan (raction research)bertujuan mengembangkan ketrampila-ketrampilan baru atau cara pendekatan baru dan untuk memecahkan masalah dengan penerapan langsung didunia kerja atau dunia aktual.

(Zainal Aqib,2004:48)

2. Penelitian ditinjau dari mode penelitian

a. Penelitian kuantitatif,yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara menggambarkan data dalam bentuk angka-angka yang bersifat kuantitatif sehingga dapat digunakan untuk meramalkan kondisi yang lebih luas yaitu masa yang akan dating.

b. Penelitian kualitatif, yaitu penelitian yang dilakukan secara cermat mendalam dan resmi sehingga dapat menghasilkan informasi yang menunjukkan kualitas sesuatu. Sebetulnya dua penelitian ini tidak terbelah dan ada sekat yang kuat diantaranya, tetapi hanya mennjukkan mayoritas data yang dikumpulkannya.Penelitian kualitatif memungkinkan untuk generalisasi untuk hasilnya, yang dihitung dengan analisis statistic.Hasil penelitian kualitatif hanya berlaku bagi wilayah yang diteliti itu

(Zainal Aqib, 2006:14)

3. Penelitian ditinjau dari keberadaan /tersedianya data/timbulnya variable/kegiatan

a. Penelitian eksperimen adalah penelitian yang dilakukan secara ketat untuk mengetahui sebab akibat variable- variable. Cirri penelitian ini yaitu:ada perlakuan (treatment),kelompok kontrol, randomisasi, dan ukuran keberhasilan. Dalam penelitian ini seorang peneliti harus memastikan bahwa perubahan yang terjadi pad variable terikat benar-benar disebabkan oleh manipulasi variable bebas (validitas internal).Untuk memperoleh validitas internal ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu :

· Kesamaan perlakuan (equalization of treatment).Subyek harus diberi perlakuan yang sama

· Learning, kelompok control belajar dari kelompok yang mendapat perlakuan.

· History, selam eksperimen dilakukan ada peristiwa yang mempengaruhi variable terikat.

· Maturation, selama perjalanan waktu terjadi proses kematangan yang mengganggu variasi variable terikat.

· Pretesting, bahwa pretes yang dilakukan sebelum eksperimen mempengaruhi hasil postes.

Selain validitas internal terdapat validitas eksternal yaitu sejauhmana kesimpulan penelitian dapat digeneralisasikan pada kelompok atau situasi yang lain. Demikian juga prinsip representativeness, yaitu keterwakilan subyek dalam kelompok.

b. Penelitian non-eksperimen sering juga disebut penelitian ex post facto (setelah fakta berlaku), artinya peneliti sama sekali tidak memiliki kesempatan untuk memanipulasi variable atau memberikan perlakuan sebagaimana pada eksperimen.

4. Penelitian ditinjau dari lokasi

a. Penelitian laboratorium

b. Penelitian lapangan Penelitian / Penelitian kancah

5. Penelitian ditinjau dari waktu

a. Penelitian cross-sectional (pendekatan silang) penelitian dilakukan pada suatu saat tertentu secara bersamaan tidak menggunakan subyek yang sama, sehingga data dapat terkumpul dengan cepat dan tidak dikotori oleh perubahan waktu. Biasa dilakukan dengan pendekatan one-shot method ( menembak satu kali terhadap satu kasus)

b. Penelitian longitudinal (pendekatan bujur) dilakukan pada jangka waktu panjang dengan subjek yang sama .Kebaikan penelitian ini karena subyek sama maka factor interen individu tidak berpengaruh. Kelemahan penelitian ini membutuhkan waktu yang sangat lama. Biasa dilakukan dengan longitudional method (menembak beberapa kali terhadap kasus yang sama)

c. Penelitian cross-sectional dan longitudional yaitu gabungan dari model a dan b untuk memperoleh data yang lengkap dan cepat. Penelitian dilakukan pada satu waktu pada kelompok yang berbeda.

(Suharsimi Arikunto,1997:7)

Bom Bunuh Diri Berkedok Jihat

Bom Bunuh Diri Dengan alasan Berjihad
Sering kali kita mendengar alasan seorang melakukan kejahatan(teroris) dengan alasan untuk melakukan jihad di jalan Allah.
Sebenarnya apasih yang dimaksud dengan kata "jihad" itu????????

Arti / Makna :

  • Dalam bahasa berarti "Berusaha keras" atau "Berjuang"
  • Dalam konteks Islam bermakna "Berjuang menegakkan syariat Islamiah"

Bentuk Jihad :

Ber-Jihad tidak selalu harus identik dengan ber-perang secara lahiryah / fisik , sebab Jihad , antara lain , dapat berbentuk :

  • Perjuangan dalam diri sendiri untuk menegakkan syariat Islamiah
  • Perjuangan terhadap orang lain , baik lisan , tulisan atau tindakan
  • Jihad dalam bentuk pertempuran : QITAL (Contoh: At-Taubah - Ayat 111 , disebut sebagai "qital" dengan arah : "fisabilillah" - Perang dijalan Allah , tidak disebut "jihad" dengan arah "fisabilillah")
    Islam membenci peperangan , tetapi mewajibkan berperang , jika dan hanya jika , muslim diserang (karena agama) terlebih dahulu dan diusir dari negeri-nya ( sampai suatu batas mutlak yang ditentukan . Terlalu luas untuk dijabarkan disini
Surat An Nisaa’ - 4:84
Maka berperanglah ( qatil ) kamu pada jalan Allah, tidaklah kamu dibebani melainkan dengan kewajiban kamu sendiri . Kobarkanlah semangat para mu’min (untuk berperang). Mudah-mudahan Allah menolak serangan orang-orang yang kafir itu. Allah amat besar kekuatan dan amat keras siksaan(Nya)
Al Mumtahanah 60:9
Sesungguhnya Allah hanya melarang kamu menjadikan sebagai kawanmu orang-orang yang memerangimu karena agama dan mengusir kamu dari negerimu , dan membantu (orang lain) untuk mengusirmu. Dan barangsiapa menjadikan mereka sebagai kawan, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.

Jika kata jihad diartikan seperti pengertian di atas apakah bisa dibenarkan tindakan - tindakan yang dilakukan oleh pelaku kejahatan seperti pelaku pengeboman Bali, dan tindakan kriminal yang lain yang mengatasnamakan jihatd di jalan Allah??Sebenarnya apakah para pelaku kriminal tersebut sudah mempertimbangkan dampaknya secara umum??
Menurut saya suatu tindakan pengeboman berkedok jihat itu sangat tidak bisa dibenarkan karena sangat merugikan baik bagi diri sendiri, masyarakat maupun bagi agama yang meraka anut.
Bagi diri sendiri:
Tindakan bunuh diri itu sangat dilarang oleh agama apalagi tindakan menghilangkan nyawa banyak orang lain yang tidak berdosa merupakan dosa besar
Bagi Masyarakat:
Jika terjadi suatu kejahatan/ kriminal maka ketenangan, keamanan, ketentraman masyarakat akan terganggu.Sehingga kedamaian di dunia tidak terwujud masyarakat akan berada pada keadaan ketakutan, ketegangan dll
Bagi Agama:
Sebetulnya kalau seorang akan melakukan tindakan seperti pengeboman seperti yang dilakukan oleh pelaku bom bali mereka harus meikirkan hal- hal diatas, selain hal diatas juga penting mereka pertimbangkan bahwa bila mereka melakukan tindakan demikian maka apa pikiran dunia tentang agama Islam?????????????????????????????????????????
Masyarakat pastinya malah akan memandang rendah agama Islam? Bisa jadi mereka berpikir bahwa semua pemeluk agama Islam adalah Teroris dan suka akan peperangan.
Bisa juga mengatakan bahwa agama isla egois karena mentang-mentang dalam Al-Quran dikatakan agama Islam adalah agama yang paling sempurna maka umatnya boleh memaksakan, menindaskaum selain agama Islam .
Sebetulnya apakah itu yang mereka inginkan?
Jika kita ingin melakukan segala sesuatu baik perbuatan maupun ucapan kita harus selalu berpikir dulu apa akibat dari apa yang akan kita perbuat.

tahun baru

="text-align:center;">


Lihat Kartu Ucapan Lainnya
(KapanLagi.com)

kesehatan

Alergi Kucing Bisa Sebabkan Asma

Lihat Gambar

KapanLagi.com - Lebih dari 50% kasus asma di Amerika Serikat disebabkan oleh alergi, terutama terhadap kucing, demikian hasil penelitian yang dirilis oleh Institut Kesehatan Nasional (NIH).

Para pengidap asma, yaitu orang yang memiliki alergi, diperdebatkan oleh kalangan medis berkaitan erat dengan hewan peliharaan, debu, kuman, jamur, makanan, kecoa, debu jalanan, asap dan daun gugur. Jika serangan asma datang, dampaknya bisa sangat mengancam keselamatan jiwa.

Lemahnya konsensus di kalangan para dokter membuat para orang tua pengidap asma banyak yang merana akibat melihat anaknya sulit tidur dan bernafas pada malam hari, tanpa tahu apa yang bisa mereka lakukan.

Penelitian terbaru menunjukkan bahwa sekitar 56,3% kasus asma ternyata disebabkan oleh alergi yang ditimbulkan oleh interaksi gen-lingkungan sekitar dan bisa ditangani dengan tes kulit, kata Darryl C. Zeldin, peneliti senior di NIH.

Alergi kucing didapati terjadi pada 29,3% kasus asma, diikuti oleh jamur Alternaria yang menyebabkan 21,1%, dan Oak putih 20,9%. Oak putih adalah pohon tua yang aslinya hidup di Amerika Utara dan dapat ditemukan pula hingga Texas dan Minnesota.

"Hasil penelitian ini menginformasikan kepada kita bahwa alergi adalah faktor utama munculnya asma," kata Peter Gergen dari Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular.

"Tapi penelitian ini juga memberitahukan pada kita bahwa ada banyak orang yang mengidap asma tapi tidak mengalami alergi. Kita masih harus banyak melakukan penelitian untuk memahami penyebab asma yang tidak terkait dengan alergi ini," katanya.

Beberapa jenis unsur penyebab alergi lainnya pun turut diuji, di antaranya rumput-rumputan, rumput Bermuda, kacang, dan kecoa Jerman, tapi hanya kucing, jamur, dan Oak putih yang positif dan secara independen terkait langsung dengan asma.

"Sensitivitas terhadap kucing terlihat sebagai faktor resiko terbesar dalam kemunculan asma," kata Zeldin.

Sebagian peneliti memperkirakan paparan terhadap kucing pada usia-usia dini bisa melindungi anak dari alergi, tapi jika anak sudah menunjukkan gejala-gejala alergi terhadap kucing atau asma, maka orang tua seharusnya menyingkirkan binatang peliharaan mereka itu dari rumah.

Sekitar 10.500 orang diteliti keterkaitannya dengan atopi atau alergi, sebagai bagian dari penelitian ketiga Kesehatan Nasional dan Uji Nutrisi terhadap populasi Amerika Serikat.

"Penelitian ini memastikan bahwa lingkungan sekitar sangat berpengaruh terhadap perkembangan asma seseorang," kata Zeldin. "Memang penyakit ini kompleks dan tidak mudah, tapi bila kita bisa mencegah kemunculan gejala dan alerginya, maka banyak kasus asma bisa dicegah." (*/cax)

kesehatan

Alergi Kacang Muncul Ketika Masih Kecil

Lihat Gambar

KapanLagi.com - Alergi terhadap kacang-kacangan dan makanan sejenis muncul pada usia kanak-kanak pada usia yang lebih dini tanpa diketahui alasannya dan sebagian ahli menyarankan agar para orang tua untuk menunda memberikan anak-anak beraneka macam kacang-kacangan.

Dalam penelitian terhadap 140 anak yang memiliki alergi kepada kacang-kacangan, usia di mana reaksi terhadap alergi yang pertama adalah pada usia 14 bulan di antara anak-anak yang terlahir pada tahun 2000 hingga 2005 dibandingkan pada usia reaksi pertama terhadap alergi 22 hingga 24 bulan terhadap anak-anak alergi yang terlahir antara periode 1988 hingga 1999.

"Ada alasan yang sah untuk menunda pengenalan anak terhadap sejumlah kacang-kacangan," kata Dr.Todd Green dari rumah sakit anak di Pittsburgh.

Pada anak-anak yang usianya lebih dari 14 bulan reaksi hebat terhadap alergi lebih mudah ditangani, anak-anak tersebut dapat mengatakan secara langsung bahwa ada rasa yang janggal yang mereka rasakan di mulut mereka. Untuk alasan itulah maka kami menganjurkan kepada para orang tua agar menunda dahulu pengenalan anak kepada kacang-kacangan dan aneka olahannya terutama kepada anak yang memiliki resiko besar terhadap alergi."

Akademi Pediatri Amerika yang mempublikasikan hasil penelitian tersebut di dalam jurnalnya menganjurkan bagi anak-anak yang memiliki sejarah kesehatan keluarga terhadap alergi hindari anak dari kacang-kacangan dan olahannya sampai si anak usia 3 tahun.

Dari hasil penelitian memperlihatkan sebanyak 1% anak memiliki alergi terhadap makanan tertentu.

"Lebih banyak penelitian dibutuhkan untuk dilakukan agar dapat memastikan mengapa alergi terhadap kacang meningkat dan amat penting bagaimana menghentikan kenaikan kecenderungan itu," kata Anne Munoz Furlong direktur dari Lembaga Alergi Makanan serta jaringan Anaphylaxis di Faifax, Virginia .

Sekumpulan data digunakan dalam penelitian tersebut. Dari sebanyak 12 juta warga Amerika (Serikat) yang memiliki alergi terhadap makanan, sebanyak 2 juta di antaranya alergi terhadap kacang-kacangan serta olahannya walaupun 20% di antaranya kemudian sejalan dengan pertambahan usia dapat kehilangan reaksi alergi terhadap kacang-kacangan dan olahannya.

Banyak pasien yang ikut dalam penelitian tersebut yang alergi terhadap jenis makanan lainnya di antaranya telur, gandum, dan kerang.

Sebanyak sepertiga di antara mereka yang alergi terhadap kacang-kacangan memiliki reaksi hebat dan parah misalnya kesulitan bernafas, turunnya tekanan darah secara drastis, serta gangguan pencernaan.

Sekitar 200 kematian yang terjadi di AS setiap tahunnya terjadi akibat sesuatu yang berhubungan dengan reaksi alergi terhadap makanan, umumnya berkaitan dengan sesuatu yang mengandung kacang-kacangan demikian dikatakan oleh Dr.Wesley Burks dari Universitas Duke.

Biasanya reaksi alergi akan terjadi beberapa detik setelah menerima asupan bahan makanan yang mengandung zat alergen dengan reaksi berupa gatal-gatal atau terjadi bengkak-bengkak pada kulit yang diikuti oleh gejala sulit bernafas dan muntah-muntah. (*/cax)

serba-serbi

Teh Hijau Kurangi Resiko Kanker Prostat

Lihat Gambar

KapanLagi.com - Suatu studi yang dilakukan tim ahli di Jepang menemukan bahwa kaum pria yang rajin minum teh hijau sebanyak lima cangkir dalam sehari diketahui dapat mengurangi resiko penyakit kanker prostat, ketimbang yang hanya minum dua cangkir teh sehari.

Penelitian tersebut dikembangkan oleh tim riset dari Kementerian Kesehatan, Kesejahteraan, dan Tenaga Kerja Jepang yang melibatkan sedikitnya 50.000 pria, demikian Kyodo News, di Tokyo, Rabu (19/12).

Menurut tim yang dipimpin oleh Shoichiro Tsugane itu, kebiasaan meminum teh hijau ternyata mampu melokalisir sel kanker yang biasa berada di dalam prostat. Tsugane sendiri sehari-hari adalah Kepala Divisi Epidemologi dan Pencegahan dari Pusat Kanker Nasional Jepang.

Teh hijau atau dalam bahasa ilmiahnya Camellia sinensis, sejak lama diketahui memiliki khasiat untuk kesehatan tubuh, namun penelitian terbaru itu semakin mengukuhkan khasiat teh hijau.

Para ilmuwan Jepang percaya bahwa teh hijau memiliki sejumlah kandungan tertentu, diantaranya antioksiden polyphenol, fluoride, mangaan, kafein, dan tanin.

Antioksidan polyphenol bermanfaat mengurangi resiko penyakit jantung, membunuh sel tumor, dan menghambat pertumbuhan sel kanker. Selain itu, juga membantu kelancaran proses pencernaan.

Fluoride adalah mineral yang mampu mencegah pertumbuhan karies gigi, mencegah radang gusi, dan gigi berlubang. Kandungan mangaan, diketahui dapat membantu kestabilan kadar gula dalam darah.

Sedangkan kandungan kafein yang ada pada teh hijau berbeda dengan kafein yang terdapat dalam kopi. Kandungan kafein dalam teh hijau hanya sebanyak 3-5%, maka akan membuat tubuh dan pikiran terasa lebih segar.

Sementara tanin, diketahui mampu mencegah dan mengobati gangguan ginjal, bahkan daun teh yang masih basah dapat digunakan sebagai kompres bila terkena gigitan serangga atau bisa juga sebagai penyegar untuk mata lelah. (*/bun)